Demi Selamatkan Kehormatan Sang Ibu , Bocah Ini Tewas Setelah Tengkorak Kepalanya Dipukul Hingga Hancur
Berita Terkini ~ Tragis, untuk menyelamatkan ibunya dari seorang pemerkosa brutal, tengkorak seorang anak sekolah di Rusia hancur setelah melawan monster mengerikan tersebut.
Pahlawan muda bernama Vanya Krapivin, 14 (sekarang 16 tahun) baru saja pulang dari sekolah dan menemukan tetangganya bernama Roman Pronin mengangkangi ibunya yang menangis, berlumuran darah pada Oktober 2016.
Vanya memasuki flat di Severodvinsk, Rusia barat laut dan melihat pemandangan mengerikan itu. Dia mengambil dumbbell (alat angkat berat) berukuran 3kg dan memukul pria itu.
Pronin menyerang ibu Vanya bernama Natalia Krapivina, 43, dengan pisau dan berusaha memperkosanya.
Tapi, Pronin, 37, bergulat dengan tangan bocah itu dan berulang kali memukul dumbbell di atas kepalanya.
Tetangga mereka yang mendengar keributan itu memanggil polisi sementara penyerang ganas itu melarikan diri dengan keyakinan bahwa mereka berdua sudah mati. Vanya dan ibunya sama-sama ditemukan tidak sadarkan diri di lantai di dalam darah yang basah kuyup.
Bocah itu jatuh koma selama sembilan bulan sementara ibunya menderita 27 luka tusuk - tetapi hidupnya diselamatkan oleh putranya. Natalia dilepaskan dari rumah sakit beberapa bulan kemudian.
Namun ia hanya bisa mengunjungi putranya beberapa kali, karena putranya yang berani menderita kerusakan otak yang serius dan kehilangan hampir semua tulang depan tengkoraknya.
Ahli bedah menghapus sebagian otaknya, dan kampanye penggalangan dana besar-besaran diluncurkan oleh presenter TV terkemuka Andrey Malakhov untuk pelat titanium yang dibutuhkannya dalam tengkorak dan biaya medis lainnya.
Satu tahun kemudian, Vanya menunjukkan tanda-tanda cahaya menjadi sadar setelah perawatan dari ahli bedah top Rusia Leonid Roshal.
Pada Juni 2018 dia mulai mengenali perawatnya, dan makan bubur dan makanan yang dihaluskan. Dan pada Juli 2018, dia pergi ke pusat rehabilitasi di Moskow di tengah harapan baru untuk perbaikan. Dana dibangkitkan untuk mengirim bocah pahlawan itu ke Spanyol untuk pemulihan lebih lanjut.
Namun pada Oktober 2018, ia terjangkit flu dan meskipun perawatan perawatan intensif kondisinya memburuk dan dia meninggal pada Selasa, 11 Desember 2018. Pronin dipenjara selama 14 tahun karena dua percobaan pembunuhan dan sekarang menghadapi tuduhan pembunuhan tambahan setelah kematian Vanya.
Baca Juga
- 200 Orang Merangsek Masuk Dan Membakar Polsek Ciracas Siapa Saja Pelakunya?
- Di Gauli Ayah Kandung Selama 15 Tahun, Sungguh Ayah Yang Bejat
Post a Comment